PENGANTAR KAJIAN MEDIA [1, 2]
Lingkup dan Karakteristik Komunikasi berbasis Media
Komunikasi berbasis media telah muncul dalam abad 20an. Penggunaan komunikasi berbasis media sangat membantu berbagai bidang, dalam aspek apapun, misalnya tempat dan waktu. Dalam buku McQuaill, 2011 menyebutkan bahwa komunikasi berbasis media dapat menjadikan individu bersosialisasi tidak hanya dengan masyarakat sekitar namun lebih luas dalam sistem global.
a. Time : media massa dapat mempersingkat waktu, dalam hal ini, kita tidak perlu lagi menunggu berhari hari untuk mendapatkan feedback dari penerima pesan
b. Places : media massa dapat menghubungkan tempat, mengurangi jarak, komunikasi dapat lebih lancar dalam hal ini media massa mampu mendekatkan yang jauh dalam proses penerimaan pesan
c. Power : media massa memiliki pengaruh yang kuat, hal ini biasanya terdapat dalam konteks yang disampaikan oleh media itu sendiri
d. Sosial Reality : media massa mampu menunjukkan kepada kita cerminan realita di sekitar kita, namun masih perlu dipertanyakan kembali akan akurasi informasi yang diberikan, karena sifat penyampaian media massa yang cenderung “real time”
e. Meaning : media massa dengan pesan yang diberikan memiliki pemaknaan yang berbeda. Pesan ini juga dipengaruhi oleh faktor penulis itu sendiri, cara penyelidikannya serta pemahaman dari penerima pesan.
f. Causing and determinism : Sebab akibat oleh sebuah media, juga perlu dilihat oleh institusi yang memproduksi pesan. Apakah institusi tersebut tidak memiliki keberpihakan karena pada dasarnya tiap institusi memiliki tipe karakteristik yang berbeda pada sebuah konten.
g. Mediation : mediasi oleh media, adalah kecenderungan media yang dapat membuat pembelokan persepsi terhadap penerimanya.
h. Identity : media massa dalam identitas, yang artinya, media memiliki peran dalam persatuan dan perpecahan suatu kelompok. Perubahan sosial ini memiliki dampak diakhir yang akan berpengaruh terhadap kelompok tertentu.
i. Cultural Differences : media massa yang memiliki peran dalam lingkup budaya dalam menyebarluaskan bahwa adanya perbedaan budaya yang terjadi dimasyarakat.
j. Pemerintahan : media juga memiliki regulasi tersendiri sebagai bentuk terhadap penyesuaian masyarakat dengan perkembangan jaman, media diatur oleh hukum, aturan, adat, serta kode etik dalam manajemennya.
Komunikasi berbasis media memiliki banyak jenis, dalam buku McQuaill,2011 dijelaskan terdapat beberapa tipe media yang digunakan berkomunikasi, seperti film, televisi, broadcasting, dan internet. Tiap tipe memiliki karakteristik yang berbeda.
Film sebagai komunikasi berbasis media memiliki karakteristik propaganda, dalam hal ini pembuat pesan pasti memiliki “informasi” yang ingin ditangkap oleh penonton. Selain itu, film juga digunakan sebagai ladang bisnis, karena sifatnya yang berbayar. Untuk memperoleh fungsi media massa berupa hiburan, penonton harus membayar sebagai bentuk apresiasi profesionaltias filmmaker atas pekerjaannya menghasilkan film.
Broadcasting sebagai media yang memiliki jangkauan luas, tentu harus memiliki regulasi. Regulasi ini mencegah agar institusi dan pemerintah bersama dalam mengkontrol pemberitaan dalam siaran yang dilakukan. Meskipun begitu broadcasting memiliki kemudahan dalam memproduksi kontennya.
Internet menjadi sebuah media yang digemari banyak kalangan, karena pencakupannya yang sangat luas hingga sistem global. Dalam hal ini, internet sebagai media sangat cepat dalam pencapaian informasi, kapasitas luas, serta lebih efisien. Belum ada institusi yang jelas untuk mengatur perpindahan informasi, padahal perbedaan budaya sangatlah jauh antara budaya barat dengan budaya timur.
Media saat ini menjadi sorotan politikus dan pemerintahan karena pengaruhnya yang kuat dalam menguasai audiens.
Perspektif Komunikasi dalam Kajian Media
Dalam buku McQuaill, 2011 perspektif dibedakan menjadi empat
1. Perspektif Media Budaya : perspektif yang melihat pendengar sebagai anggota dalam hubungan dari budaya media (seperti televisi) dan eksplor pemaknaan subjektif dari pengalaman yang diberikan melalui konteks. Pendengar dianggap mampu memaknai setiap pesan yang disampaika media dengan berbagai latar budaya yang berbeda.
2. Perspektif Media Material : pembentukan konteks media dan terdapat efek potensial, media sebuah teknologi dan produksi hubungan sosial sebagai dampak oleh media.
3. Perspektif Sosial Budaya : pandangan ini membawahi media dan pengalaman di media lebih dalam dan lebih kuat sebagai bentuk perlawanan masyarakat dan individu. Sosial dan isu budaya juga menonjol dalam hal politik dan ekonomi
4. Perspektif Sosial Material : pendekatan ini terkadang terhubung dengan pandangan teori kritik dari kepemilikian dan kontrol media, yang akhirnya akan mempertajam penularan ideologi yang dominan melalui dukungan media
Mediated Mass Communication and Mass Self Communication
Dikatakan komunikasi massa sebuah informasi yang disampaikan karena dapat menjangkau masyarakat yang luas dengan menggunakan media. Media ini dapat berupa radio, televisi, maupun jaringan internet. Namun, seiring berkembangnya jaman, informasi yang disampaikan ini pada dasarnya tidak hanya diproduksi oleh pers atau sebuah institusi saja. Individu mampu mepr oduksi sebuah informasi/berita yang kemudian dapat memilih kepada siapa ia menujukannya dengan menggunakan media apa, inilah yang disebut dengan mass self communication.
Sedangkan Mediated Mass Communication, menurut J. Turow, 2009 mendefinisikannya sebagai jenis komunikasi interpesonal khusus yang dibantu oleh perangkat seperti pena, komputer, atau telepon. Untuk lebih luasnya, menurut saya, mediated mass communication diproduksi oleh sebuah institusi yang memiliki motif khusus dalam pembuatan berita. Disebutkan sebelumnya dalam karakteristik media massa terdapat causing and determinism, bahwa sebuah institusi memiliki ciri khas tersendiri dalam membawa berita dan kecenderungan institusi tersebut dalam realtia sosial.
Definisi, Jenis, Fungsi, dan Perkembangan Komunikasi Massa
Komunikasi Massa memiliki definisi sebagai proses sistematik dimana orang yang berinteraksi menggunakan sebuah simbol untuk mengartikan suatu kejadian atau sebuah objek. (Wood, J. 2001). Sesuai dengan yang dikatan J.Turow (2009) bahwa, komunikasi masa juga menggunakan perangkat sebagai bentuk komunikasinya. Maka dapat disimpulkan bahwa komunikasi massa adalah interaksi dalam mengartikan simbol dengan menggunakan perangkat sebagai media penyampaiannya.
Perkembangan komunikasi massa diawali dengan adanya media printed yaitu telegraf yang awalnya dikirim ke Washington D.C ke Baltimore pada tahun 1844 oleh Samuel F.B Morse. Ia juga mengembangkan kode yang sampai saat ini digunakan dan dikenal dengan kode morse.
Cara Produksi Pesan pada Komunikasi Massa
Produksi diartikan sebagai mengolah konten yang disebut sebagai pesan kemudian disampaikan kepada masyaratakat. Produksi dalam komunikasi massa berarti pembentukan material untuk distribusi pesan melalui saluran media.
Dalam pembuatan pesan, sebuah institusi memilki tenaga administrasi dan tenaga kreatif :
1. Pekerja lepas/freelancer, adalah orang yang mengerjakan tugas kreatif pada perusahan perusahan yang sifatnya tidak tetap dan mendapatkan upah atas apa yang dikerjakan.
2. Pekerja tetap, adalah orang yang mengerjakan tugas kreatif terhadap perusahaannya secara fulltime.
3. Personil kreatif individu, yang mendapatkan ide awal untuk materi kreatif dan menyatukan materi tersebut setelah selesai dicari.
4. Tenaga administrasi, yang mengawasi sisi bisnis organisasi media.
5. Perusahaan produksi media massa, sebagai subjek yang melakukan distribusi materi yang telah dibentuk sebagai saluran pesan untuk audiens.
Produksi berlangsung dengan kompleks, dimulai dari pekerja tetap dan pekerja lepas yang akan mencari materi kreatif untuk kemudian diberikan pada personil kreatif individu. Dalam hal ini, materi akan kembali dikaji dan dilihat serta berfungsi sebagai gatekeeper ataupun filtering atas materi yang tidak layak didistribusikan. Kemudian tenaga administrasi sebagai pengawas yang akan melihat proses pekerjaan. Kemudian, materi yang telah melalui proses filtering tersebut akan diolah kemudian didistribusikan oleh perusahaan terkait.
Sebuah produksi tidak akan menjadi komunikasi sempurna tanpa adanya distributor. Fungsi dari distributor ini adalah menyampaikan media saluran pesan dari pengirim pesan kepada penerima pesan. Distributor, selain memiliki fungsi penyampaian, ia juga memiliki prinsip bisnis.
DAFTAR PUSTAKA
l Castells, M. (2009). Communication power. Oxford: Oxford University Press.
l McQuail, D. (1994). Mass communication theory: An introduction. London: Sage Publications.
l Turrow. (2011) Media today: An introduction to mass communication. New York: Routledge
0 pendapat